RESESI EKONOMI DUNIA 2008

| 0 comments


Sebetulnya ini agak telat, tapi sorry karena pikiranku kesita banget ama kerjaan. Barusan aja aku kepikiran untuk share ama kalian di milist ini. Aku sendiri juga kelimpungan jawab pertanyaan dari orang2 soal ini. Ini bukan nakut2in tapi kenyataan dan aku nulis ini supaya kalian tahu apa yang harus dilakukan. Aku kerja di bidang investasi dan keuangan dan aku dah tahu duluan tentang hal ini. Aku dah tahu dan ngerasain krisis ini dari awal tahun tapi kan belum ngefek ke real sector, berhubung sekarang udah menjalar dan kalian akan segera merasakannya maka aku tulis ini.

Krisis ini bisa lebih buruk dari krisis 98, tapi kondisi ekonomi kita lebih kuat sekarang. Krisis yang sekarang asalnya dari luar bukan dari dalam negeri. So, aku minta kalian benar2 baca tulisan aku ampe selesai. Terserah kalian akan ikutin atau tidak, yang jelas aku punya license nasional dan pemahaman yang membuat tulisan aku di bawah ini suatu penjelasan dan saran yang bisa diikuti, bukan nakut2in. Bila ada pertanyaan bisa menghubungi aku di 08qqqqqqqqq, free of charge. Ini juga bukan iklan, gue ngga butuh. Please feel free. Tapi please jangan marah kalo gue ngga jawab karena kantor juga kacau abis.


Singkatnya gini deh:

Kondisi ekonomi:

1. Krisis keuangan di AS sangat sangat sangat parah. Tidak ada yang selamat. Ini sistem yang hancur.

2. Krisis itu telah menjalar ke seluruh dunia, sekali lagi tidak ada yang selamat. Kalo ada rumor yang mengatakan bahwa negara ini bakal kuat, bakal jadi pemimpin, jangan percaya.

3. Banyak negara sudah memasuki masa resesi, seperti Inggris dan Singapur. Sebenarnya banyak sekali negara sudah masuk resesi tapi secara definisi belum karena dalam definisi ekonomi suatu negara dinyatakan resesi bila pertumbuhan ekonominya negatif 2 kuartal berturut2. Jadi yang tinggal di Singapore, Inggris dan US benar2 harus melakukan perubahan cara hidup mulai sekarang.

4. Krisis ekonomi sudah menjalar ke sektor real artinya akan kita rasakan. Sekarang sebenarnya sudah tapi tidak banyak orang awam yang benar2 sadar dampaknya. Ekspor kita sudah melambat, harga2 komoditas kita sudah jatuh, eksportir2 kita sudah memecati karyawan, impor ilegal sudah masuk. Pertumbuhan ekonomi kita bisa negatif.

5. Sektor2 yang paling dulu terkena imbasnya adalah properti, manufaktur, pertambangan, perkebunan.. ..sebenarnya sekarang udah terasa. Jadi tahun depan jangan harapkan perusahaan kalian kasi bonus besar lagi atau kasi kenaikan gaji tinggi lagi. Artinya: Semua orang, semua negara sedang dalam perang memperebutkan cash. Siapa yang punya cash nantinya punya kemampuan lebih untuk bertahan

Saran:
1. Gaji dan semua income jangan dibelikan investasi lagi. PEGANG CASH. Buat kalian yang pas2an sekali, aku saranin, akumulasi cash dalam bentuk hard cash yaitu rekening tabungan (yang bisa ditarik dengan ATM). So, gaji masuk jangan belanja apa2.

2. Barang2 tertier terutama yang bakal dibeli pake kredit nanti dulu deh, pegang cash dulu. Barang2 akan mahal, susu anak mahal...so, pegang cash.

3. Bila kalian dengar harga emas naik dan sebagainya, jangan tergiur. Emas memang naik, tapi sangat volatile. Contoh temanku, beli emas, niatnya mau jualan,....eh telat, sekarang turun lagi. Lagian percaya deh, sulit jualnya karena semua orang dalam kondisi pengin jualan. Kalian bisa beli, kemungkinan besar susah jualnya

4. Investasi tunda dulu deh. Kalo memang ada duit lebih deposito saat ini yang paling cocok, itu juga near to cash walaupun ada jatuh temponya. Nah, untuk deposito aku saranin:

4.a. Masukkan ke bank yang aman, buat kalian aku sarankan kalo bisa bank pemerintah.

4.b Bunga penjaminan pemerintah hanya 10%. Artinya bila deposito kalian mendapat bunga di atas 10% maka uang kalian tidak akan dijamin oleh pemerintah. Bila, bank itu kolaps, maka uang kalian bisa saja hilang....lang lang. Terus nominal yang diganti hanya maksimal 2 M. Mungkin kalian tidak ada yang punya sebanyak itu tapi informasi ini bisa dishare ke bokap atau nyokap.

5. Jangan panik lalu ikut2an beli emas atau dollar. Dollar justru tinggi2nya. Udah Rp 10,000 an. Dollar yang tinggi ini karena investor asing menarik uangnya dari Indonesia, mereka kan butuh dollar supaya bisa dibawa ke negara mereka. Jadi bukan karena kondisi ekonomi kita yang jelek.

Rumor:
1. Ekonomi Indonesia kuat, jauh lebih kuat daripada Singapore bahkan. Singapore sudah masuk resesi, 2 kuartal berturut2 -6%. Indonesia masih tumbuh 6%. Bila ada rumor yang mengatakan bahwa krisis kali ini disebabkan oleh pemerintah kita yang payah jangan percaya. Tim ekonomi kita sekarang ini tangguh. Cara mereka menanggulangi krisis sudah on track. BI mungkin membuat kebijakan yang mengejutkan tapi Menkeu tidak. I am objective di sini karena aku pelaku pasar bukan orang politik.

2. Jadi, bila ada rumor yang mengajak kalian menggulingkan pemerintah sekarang seperti zaman Soeharto, jangan terpancing.

3. Hutang luar negeri kita sangat2 kecil saat ini dan cadangan devisa kita jauh lebih kuat daripada tahun 97/98. Dulu hutang luar negeri kita 100% dan cadangan devisa kita nol. Saat ini kita juga tidak ada hubungan lagi dengan IMF. Semua hutang kita itu independent.

Tindakan:
1. Selain menyediakan cash untuk keperluan kita dan keluarga, mulai sekarang belilah dan pakailah produk dalam negeri. Aku ngga sok idealis, ini ada logikanya. Logikanya gini. Sekarang semua negara butuh cash, istilahnya ngga ada yang beli dagangan mereka, semua negara maunya jualan produk mereka supaya dapat cash. Nah, ngapain coba kita ngasih rakyat negara lain pendapatan dengan membeli produk2 mereka? Rugi amat. So, pake semua produk lokal. Kita mulai dari diri kita sendiri. Belanja ke Singapore nya ntar dulu. Travelling ke Phuket nya ntar dulu. Beneran....

2. Produk impor yang menggiurkan sudah masuk menyerbu ke Indonesia. Itu sebenarnya dagangan negara2 lain yang tidak laku di USA karena USA dan negara2 kaya dan maju sudah bangkrut sehingga ngga minat lagi. Harga barang2 itu murah tapi sekali lagi, ngapain kasi makan negara lain sementara negara2 itu sudah tidak punya kapasitas lagi kasih makan kita. Ini bukan kondisi normal lagi ketika perdagangan antar negara terjadi karena saling membutuhkan, ini sih negara yang jualan udah ngga bisa timbal balik beli barang kita. Dong kan? Lagian ati2, mereka masuk dengan barang2 palsu kaya telur palsu dari bahan kimia.Yang sudah masuk sih barang2 dari China karena ekspor mereka tidak terserap oleh US makanya dibuang ke Asia. Dan ingat walaupun ekonomi China masih tumbuh 10% dan cadangan valas merekan terbesar di dunia, duit mereka juga sudah banyak ketanam di AS sehingga mereka juga merasakan dampak krisis ini.

3. Sekarang udah ngga pada kondisinya deh ngributin masalah politik dan ideologi, so jangan terpancing.. ..amakan dulu perut.

Investasi;
1. Bagi kalian yang punya reksadana di saham, kalo nilai investasi kalian sudah di bawah 50%, biarkan saja, jangan dijual karena kalo kalian jual maka uang kalian benar2 akan tinggal dikit. Biarkan saja nanti balik lagi ... tapi kali ini memang lama .... minimal 2 tahun bahkan lebih. Sekali lagi ini krisis yang sangat besar, terbesar sepanjang masa ekonomi dunia modern.

2. jangan beli asuransi dengan link lagi. Bila ada asuransi dengan link di dalamnya aku jamin hasil investasi kalian kecil sekali. Kalo belum lama belinya tanya ke agennya bisa tidak diswitch ke murni asuransi.

3. Kalo memang ada duit lebih, masukkan saja ke deposito. Sekarang yieldnya lagi tinggi tapi ingat penjelasan ku tentang deposito di atas.


Sumber: Milis Tetangga

Proses Mudah, KUR Sudah Rp 7 Triliun

| 0 comments

Nasabah mengantre untuk bertransaksi di Bank Mandiri di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bank pemerintah ini menargetkan menjadi regional champion pada tahun 2010.

JAKARTA, SELASA - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu menyerap 700.000 debitour dengan kredit mencapai lebih dari Rp 7 triliun hingga 2 Juni 2008. "Hingga 2 Juni lalu, KUR yang terserap sudah mencapai Rp 7 triliun dengan debitor sebanyak 700.000," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali seperti dikutip Antara, di Jakarta, Selasa (24/6).

Menurut dia, perkembangan program tersebut luar biasa dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu pada kurun Februari ke April dan dari kurun April ke Juni 2008. Ia mengatakan, kredit pola penjaminan yang diluncurkan Presiden tahun lalu ini dinilai sangat membantu banyak pihak. Di antaranya perbankan sendiri sebagai penyalur kredit juga terbantu karena risiko ditanggung oleh pemerintah melalui lembaga penjamin PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU). "Jadi risiko perbankan menjadi semakin kecil di bawah 30 persen, di samping risiko kemacetan kredit di tingkat UMKM pada umumnya di bawah 5 persen dan bahkan ada yang 3 persen," katanya.

Sementara pelaku UMKM sendiri juga akan sangat terbantu oleh program KUR karena mendapat fasilitas perkuatan modal yang mudah. "Mereka dapat dengan cara yang mudah paling lama 4 hari bahkan ada yang dua hari untuk mengajukan KUR. Dan saat ini KUR juga sudah bisa diajukan secara kolektif," katanya.

Ia menambahkan, saat ini ada sejumlah lembaga keuangan mikro yang juga menjadi kepanjangan tangan perbankan penyalur KUR sehingga masyarakat di daerah-daerah terpencil saat ini bisa turut menikmati program tersebut.

Program yang diluncurkan pada 5 November 2007 itu dan efektif sejak Januari 2008 itu, menurut Menteri dapat dinilai berhasil karena hanya dalam waktu kurang lebih 5 bulan (hingga Juni 2008) mampu menyerap 700.000 debitur yang disyaratkan merupakan debitur baru. "Jadi selama 7 bulan ke belakang Rp14,5 triliun diharapkan dapat terserap dan pada 2009 diasumsikan habis," katanya.

Jika dana tersebut terserap habis maka pemerintah tetap akan mengalokasikan dana khusus untuk melanjutkan program tersebut. Pada 2009 nanti, pihaknya untuk sementara waktu mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk bisa menjamin kredit sebanyak Rp 10 triliun.


KOMPAS - Selasa, 24 Juni 2008 | 13:26 WIB


BRI SUDAH DAPATKAN 620.000 DEBITUR KUR

| 0 comments

Jakarta, 5/6/2008 (Kominfo Newsroom) - Selama tiga bulan berjalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) secara nasional dari 4.000 unit lebih yang ada di Indonesia sudah mendapatkan sekitar 620.000 debitur, dengan minimal pinjaman kredit Mikro ini antara Rp500.000 hingga Rp5 juta.

“Di kantor Cabang prosesnya sudah berjalan selama 6 bulan karena skalanya yang lebih besar, berarti ada prinsip kehati-hatian,” kata Marudut Siringo-ringo, Account Officer Bank BRI, kepada Newsroom, Kamis, (5/6) di Stand Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI).

Sampai saat ini debitur di KUR belum ada yang bermasalah, karena memang dari pengalaman selama ini biasanya pengusaha-pengusaha kecil ini lebih beritikad baik untuk pengembaliannya.
Pemerintah punya Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank yang sudah ada, dan selama dua hari ini pada Pekan Produksi Budaya Indonesia (PPBI) yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta, sudah banyak calon nasabah yang meminta penjelasan di stand BRI.

KUR di BRI sudah berjalan selama 6 bulan, sedangkan tujuan KUR ini, adalah agar para pengusaha kecil, kalau dari segi usahanya mungkin perkembangannya bagus, sebetulnya mereka membutuhkan modal dari pihak ketiga, terutama bank.

Hanya dari segi persyaratan untuk mengajukan kredit di bank ada sedikit kendala seperti tidak punya aktiva tetap untuk diagunkan. Untuk itu, diambil suatu program dari pemerintah untuk membantu pengusaha kecil yang tidak punyak aktiva tetap dengan program KUR.

Dengan KUR ini, walaupun pengusaha kecil ini tidak punya agunan bisa diberikan kredit dengan jaminan dari pemerintah yang diasuransikan ke Askrindo, dengan besaran kredit KUR minimal Rp.500ribu hingga Rp.500 juta.

Boleh tanpa jaminan, tergantung si penilai, katakanlah beranikah dia memberikan kredit yang diinginkan kreditur, tetapi secara umum memang ada tapi tidak mengcover, hanya keterikatan moral saja, kata Marudut..

Tapi untuk kredit di bawah Rp.100juta, karena resiko ini masih bisa ditanggulangi, ini bisa murni tanpa agunan, sedangkan untuk bunganya itu bisa bervariasi karena antara bank bunganya berbeda-beda.

Kalau BRI untuk kredit Mikro kreditnya sampai dengan Rp5juta, bunganya 15%, tanpa agunan, kalau kredit Mikro, itu bisa mengajukan di BRI Unit, sedangkan kredit diatas Rp.5juta, harus melalui kantor cabang pembantu atau kantor cabang. “Bunga untuk kredit di atas Rp.5juta, bunganya sebesar 14-16% dan itu kebijakan dari kantor pusat,” kata Marudut.

Mengenai resiko kredit Mikro, memang diakuinya cukup besar, dan memang tidak sembarangan memberikan kredit tanpa agunan dan BRI punya penilaian-penilaian khusus, walaupun dalam aturannya dikatakan boleh tanpa agunan. “Kita tinggal menilai sendiri apakah mau diberi tanpa agunan, atau diminta juga agunannya. Itu tergantung dari penilaian BRI,” katanya.

Mereka yang berhak mendapatkan kredit Mikro adalah para pengusaha kecil, seperti tukang nasi goreng, atau tukang baso, dan mereka bisa mengajukan kredit dan selama dia punya usaha yang dijalankan secara serius dan punya kemauan untuk berkembang, bisa diberikan kredit sesuai dengan kemampuan kreditur membayar.

Syarat bagi kreditur untuk meminjam uang sebesar Rp. 5juta hingga Rp.100juta, hanya memakai surat keterangan usaha dari kelurahan dan identitas pribadi, KTP, KK dsbnya, sedangkan kredit diatas Rp100juta, wajib punya SIUP, NPWP.” Proses pengajuan hingga cair butuh waktu hanya 2 hari untuk kredit Mikro, sedangkan yang mengajukan kredit di atas Rp.5juta butuh waktu pencairannya sampai 5 hari,” kata Marudut.(T.Ad/toeb/c)


Dari GSM: Baca juga Dampak KUR Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Dampak KUR Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

| 0 comments

Program penyaluran kredit untuk pengembangan usaha rakyat oleh pemerintah, bekerjasama dengan perbankan merupakan langkah positif dalam upaya mempercepat pembangunan ekonomi kerakyatan sebagai pondasi perekonomian daerah. Program ini sekaligus menunjukkan masih cukup besarnya komitmen pemerintah terhadap kehidupan masyarakat bawah yang umumnya menggantungkan hidup dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atau juga dapat disebut usaha rakyat.

Dari studi yang dilakukan terhadap kehidupan usaha kecil, salah satu dari tujuh permasalahan utama yang dihadapinya selama ini adalah: kesulitan dalam mendapatkan modal dengan biaya yang murah untuk pengembangan usaha (Syafrizal Chan, 2007). Bagi usaha kecil, kebutuhan dana untuk pengembangan usaha selama ini lebih banyak disediakan sendiri dengan jumlah yang jauh dari memadai dibandingkan dengan kebutuhan sesungguhnya.

Setelah itu baru menggunakan dana dari keluarga dan kerabat, koperasi dan lembaga keuangan mikro lainnya, para pelepas uang (money lender) dengan biaya bunga yang tinggi, serta dari bank dan lembaga keuangan lainnya (Mudrajad Kuncoro, 2003).

Karena itu program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan yang dilakukan oleh bank-bank besar, baik oleh bank pemerintah dan bank swasta akan disambut antusias oleh para pelaku usaha kecil.

Pertanyaannya : bagaimana penyaluran kredit ini agar dapat memberikan dampak bagi percepatan pertumbuhan ekonomi?

Kredit dan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kontek akademik, pertumbuhan ekonomi hingga saat ini masih tetap digunakan sebagai salah satu indikator penting untuk melihat bagaimana prestasi dari pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah gambaran dari kenaikan produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi selama satu tahun (Mankiw, 2003).

Sektor-sektor ekonomi dimaksud dalam perekonomian Indonesia adalah : Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air Minum, Kontruksi, Perdagangan Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan Persewaan, Jasa Perusahaan, dan Jasa-jasa (sembilan sektor). Dilihat dari pelaku usaha, maka yang menghasilkan barang dan jasa tersebut adalah usaha milik negara, usaha swasta, dan koperasi.

Berdasarkan hasil sensus ekonomi tahun 2006, dari 501.410 unit usaha yang ada di Sumatetra Barat, sebanyak 497.690 atau 99,26 % diantaranya adalah usaha kecil dan usaha mikro. Sedangkan usaha menengah dan besar hanya 3.720 atau 0,74 %.

Usaha kecil ini tersebar hampir di segala bidang kehidupan masyarakat, seperti bidang pertanian, penggalian, industri pengolahan, penyaluran gas dan air minum, kontruksi, perdagangan eceran, akomodasi makanan dan minuman, tranportasi dan komunikasi, perantara keuangan, persewaan, kesehatan serta kegiatan sosial.

Untuk membangun dan mengembangkan usaha kecil ini sangat diperlukan berbagai kebijakan, mengingat banyaknya permasalahan yang dihadapinya dalam melakukan kegiatan usaha.

Penyediaan modal dengan biaya dan persyaratan yang mudah, jelas merupakan suatu kebijakan yang akan memberikan dampak positif bagi usaha kecil dalam melakukan berbagai kegiatan usaha.

Dengan modal yang diperoleh maka akan memotivasi pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha pada lingkungannya. Menggunakan bahan baku lokal yang tersedia, memanfaatkan tenaga kerja yang melimpah untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi berbagai macam kebutuhan pasar, baik pasar lokal maupun pasar regional dan internasional.

Dewasa ini bidang-bidang usaha produksi yang sangat potensial untuk dikembangkan oleh usaha kecil adalah bidang usaha peternakan, perikanan, pertanian, kerajinan, serta aneka makanan dan minuman.

Peningkatan kegiatan usaha yang dilakukan oleh usaha kecil ini akan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam ber bagai sektor perekonomian, sehingga akan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Sebagaimana Model Pertumbuhan Ekonomi yang dikemukakan oleh Harrod-Domar. Mereka menekankan betapa pentinya masyarakat untuk menabung guna mendukung kegiatan investasi yang akan mendorong pertumbuhan yang direpresentasikan oleh peningkatan pendapatan nasional. Untuk peningkatan pendapatan nasional diperlukan tambahan kapital stok dalam jumlah tertentu, sehingga terdapat rasio antara pendapatan nasional dan kapital stok (capital-output ratio).

Model Harrod-Domar menunjukkan betapa pentingnya tabungan (saving) untuk mendukung investasi guna menciptakan pertumbuhan. Menurut Domar Peningkatan tabungan akan meningkatkan kapital stok, yang berarti tersedianya dana untuk mendukung investasi. Penyaluran dana kepada dunia usaha maka akan dapat meningkatkan output yang dihasilkannya.

Peningkatan penyaluran kredit usaha rakyat dalam jumlah yang cukup besar juga diperkirakan, selain akan meningkatkan pertumbuhan, juga akan mendorong terjadinya perubahan struktur perekonomian dari sektor tradisional ke sektor moderen.

Sebagaimana teori perubahan struktural (structural-change models) yang dikemukakan oleh Athur Lewis yang menekankan pada mekanisme transformasi ekonomi dari kegiatan ekonomi pertanian subsistem menuju sektor modern yang berbasis industri manufaktur dan jasa.

Proses transformasi terjadi karena surplus tenaga kerja di sektor pertanian akan pindah ke sektor industri. Pada sisi lain keuntungan pada kegiatan industri akan digunakan untuk investasi, sehingga akan terjadi pertumbuhan sektor ini yang pada akhirnya secara bertahap akan terjadi perubahan struktur ekonomi ke arah industri.

Pertumbuhan sektor industri dengan nilai tambah tinggi akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja.

Jadi dari kedua teori yang dikemukan menunjukkan bahwa untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan akumulasi modal (capital) melalui tabungan (saving) untuk mendukung investasi. Komponen masyarakat yang mampu menabung adalah kelompok orang kaya, bukan dari kelompok orang miskin. Sehingga pertumbuhan ekonomi hanya dapat dimotori oleh kelompok masyarakat yang mampu melakukan memupukan modal.

Dalam paraktek ekonomi bahwa yang melakukan akumulasi modal orang-orang kaya adalah perbankan dan lembaga keuangan. Karena itu penyaluran dana yang sudah diakumulasi oleh perbankan dan lembaga keuangan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya apabila dana yang sudah terakumulasi tidak disalurkan atau dipersulit penyalurannya oleh perbankan dan lembaga keuangan, maka akan menghambat pertumbuhan ekonomi, mempersulit penyedian lapangan kerja, dan menyesengsarakan masyarakat.

Kebijakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Terkait dengan program kredit usaha rakyat jika ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka penyalurannya harus dilakukan dengan kebijakan sebagai berikut:

  1. Mempriotaskan penyalurannya terhadap bidang-bidang usaha produktif pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri pengolahan dan kerajinan, aneka makanan dan minuman.
  2. Penyalurannya dilakukan terhadap bidang-bidang usaha rakyat yang mempunyai potensi berkembang dengan baik, namun kekurangan dana untuk pembiayaannya.
  3. Penyaluran kredit sebaiknya dilakukan melalui kelompok usaha dan melalui koperasi yang mempunyai anggota pelaku usaha kecil.
  4. Penyaluran kredit harus diikuti dengan bantuan teknis, pelatihan dan pendampingan.
  5. Penyaluran kredit kepada pelaku usaha yang belum pernah menggunakan dana perbankan untuk pembiayaan usaha, harus dilakukan dengan hati-hati, selektif dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar untuk tiap pelaku usaha.
  6. Persyaratan untuk mendapatkan kredit tidak rumit dan tidak banyak, sehingga mudah diakses oleh pelaku usaha.
  7. Biaya transaksi untuk merealisasikan kredit tidak menjadi tanggungan pelaku usaha.
  8. Penyaluran kredit harus dalam waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan dana bagi para pelaku usaha.
  9. Harus ada tenggang waktu cicilan pengembalian pinjaman minimal enam bulan semenjak penyaluran.
  10. Para pelaku usaha harus dididik untuk berhemat dan rajin menabung sebagai persiapan untuk pembentukan modal sendiri.

Syafrizal Chan,
Direktur Pusat Kajian dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Universitas Bung Hatta (UBH)
Sumber: www.padangekspres.co.id, Sabtu, 17 Mei 2008

Disampaikan dalam diskusi topik aktual pada Balitbangda, Sumatera Barat, 7 Mei 2008

Breast Friend Indonesia

| 0 comments

Dual blog ini diasuh oleh Rachmi Maya Savitri; istri Bang Nonki, untuk para breast cancer survivors sebagai salahsatu bentuk keperdulian pada sesama penderita dan upayanya melawan penyakit mematikan ini.

Rachmi - atau mimi - sendiri adalah penderita kanker payudara yang sedang menjalani proses pengobatan medis di bawah pengawasan dokter & onkolog di JBC (Jakarta Breast Center) dan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta sejak bulan Mei tahun 2007 hingga April 2008 lalu. Saat ini Mimi sudah kembali ke Bandung dan melanjutkan pengobatannya di bawah pengawasan dokter-dokter Div. Onkologi RS. Hasan Sadikin.

Untuk mengunjungi blog mimi, silahkan pilih: Indonesia Page | English Page