
“Di kantor Cabang prosesnya sudah berjalan selama 6 bulan karena skalanya yang lebih besar, berarti ada prinsip kehati-hatian,” kata Marudut Siringo-ringo, Account Officer Bank BRI, kepada Newsroom, Kamis, (5/6) di Stand Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI).
Sampai saat ini debitur di KUR belum ada yang bermasalah, karena memang dari pengalaman selama ini biasanya pengusaha-pengusaha kecil ini lebih beritikad baik untuk pengembaliannya.
Pemerintah punya Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank yang sudah ada, dan selama dua hari ini pada Pekan Produksi Budaya Indonesia (PPBI) yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta, sudah banyak calon nasabah yang meminta penjelasan di stand BRI.
KUR di BRI sudah berjalan selama 6 bulan, sedangkan tujuan KUR ini, adalah agar para pengusaha kecil, kalau dari segi usahanya mungkin perkembangannya bagus, sebetulnya mereka membutuhkan modal dari pihak ketiga, terutama bank.
Hanya dari segi persyaratan untuk mengajukan kredit di bank ada sedikit kendala seperti tidak punya aktiva tetap untuk diagunkan. Untuk itu, diambil suatu program dari pemerintah untuk membantu pengusaha kecil yang tidak punyak aktiva tetap dengan program KUR.
Dengan KUR ini, walaupun pengusaha kecil ini tidak punya agunan bisa diberikan kredit dengan jaminan dari pemerintah yang diasuransikan ke Askrindo, dengan besaran kredit KUR minimal Rp.500ribu hingga Rp.500 juta.
Boleh tanpa jaminan, tergantung si penilai, katakanlah beranikah dia memberikan kredit yang diinginkan kreditur, tetapi secara umum memang ada tapi tidak mengcover, hanya keterikatan moral saja, kata Marudut..
Tapi untuk kredit di bawah Rp.100juta, karena resiko ini masih bisa ditanggulangi, ini bisa murni tanpa agunan, sedangkan untuk bunganya itu bisa bervariasi karena antara bank bunganya berbeda-beda.
Kalau BRI untuk kredit Mikro kreditnya sampai dengan Rp5juta, bunganya 15%, tanpa agunan, kalau kredit Mikro, itu bisa mengajukan di BRI Unit, sedangkan kredit diatas Rp.5juta, harus melalui kantor cabang pembantu atau kantor cabang. “Bunga untuk kredit di atas Rp.5juta, bunganya sebesar 14-16% dan itu kebijakan dari kantor pusat,” kata Marudut.
Mengenai resiko kredit Mikro, memang diakuinya cukup besar, dan memang tidak sembarangan memberikan kredit tanpa agunan dan BRI punya penilaian-penilaian khusus, walaupun dalam aturannya dikatakan boleh tanpa agunan. “Kita tinggal menilai sendiri apakah mau diberi tanpa agunan, atau diminta juga agunannya. Itu tergantung dari penilaian BRI,” katanya.
Mereka yang berhak mendapatkan kredit Mikro adalah para pengusaha kecil, seperti tukang nasi goreng, atau tukang baso, dan mereka bisa mengajukan kredit dan selama dia punya usaha yang dijalankan secara serius dan punya kemauan untuk berkembang, bisa diberikan kredit sesuai dengan kemampuan kreditur membayar.
Syarat bagi kreditur untuk meminjam uang sebesar Rp. 5juta hingga Rp.100juta, hanya memakai surat keterangan usaha dari kelurahan dan identitas pribadi, KTP, KK dsbnya, sedangkan kredit diatas Rp100juta, wajib punya SIUP, NPWP.” Proses pengajuan hingga cair butuh waktu hanya 2 hari untuk kredit Mikro, sedangkan yang mengajukan kredit di atas Rp.5juta butuh waktu pencairannya sampai 5 hari,” kata Marudut.(T.Ad/toeb/c)
Dari GSM: Baca juga Dampak KUR Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
0 comments:
Post a Comment